Mempertahankan pernikahan bukan hal yang mudah. Sebab kita menyatukan dua cara pandang dan berpikir yang berbeda. Untuk itu butuh ada toleransi, tenggang rasa, kesabaran dan pengertian yang besar antara pasangan yang satu dan yang lain.
Jika tidak kuat menghadapinya, pernikahan itu bisa berakhir di meja hijau. Dikutip dari laman The Huffington Post, berikut lima tanda pernikahan Anda di ambang kehancuran.
1. Rasa pedulinya berkurang
Jika pasangan kita hanya rebahan sepanjang hari padahal rumah perlu dibersihkan, bisa jadi menyulut pertengkaran yang berujung perpisahan. Dalam rumah tangga tidak ada waktu untuk merasa malas. Masing-masing pasangan harus saling membantu hingga urusan rumah tangga.
2. Begitu menjaga kerahasiaan ponselnya
Jika pasangan berusaha menyembunyikan rahasia dari ponselnya, ada kemungkinan Anda menghadapi perceraian. Kebanyakan orang merasa pernikahan menjadi semakin bermasalah kala pasangan terlalu berlebihan menjaga ponselnya.
3. Menjadi perhitungan
Jika pasangan mulai menghitung-hitung besaran dana yang Anda keluarkan, itu tanda perceraian di depan mata. Ini merupakan pertanda klasik yang menunjukkan pasangan mulai melakukan tekanan emosional juga mengatur. Pernikahan merupakan tentang berbagi cinta dan pengalaman hidup, bukan memantau setiap gerak-gerik pasangan. Terlalu mengendalikan bukan senjata ampuh dalam sebuah pernikahan. Setiap orang merupakan manusia dan harus diperlakukan sebagai orang yang sudah dewasa.
4. Tidak mau berhubungan intim
Jika dia tidak mau berhubungan seks, mungkin Anda menghadapi sebuah perceraian. Seks adalah bagian dari pernikahan yang sehat. Ini merupakan cara yang baik untuk menjalin hubungan dengan pasangan baik itu secara emosional dan fisik. Jika pasangan mulai tidak tertarik secara seksual, maka Anda patut bertanya-tanya dan mencari tahu kenapa.
5. Rumput tetangga lebih bagus
Jika pasangan mulai bermain mata dengan tetangga, Anda mulai menghadapi masalah. Hal itu dimulai saat salah satu pasangan memiliki fantasi yang berubah, tapi yang lain tidak. Akhirnya terjebak pada gaya hidup yang menjanjikan aktivitas seksual yang bagus dan pernikahan yang bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar